Hari ini pondok pesantren As’adiyah Pusat Sengkang gelar pembuakaan Penataran Muballigh di Masjid Al-Ikhlas lopongkoda pada Kamis 26 Mei 2016. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan do’a oleh AG. Drs. KH. M. Syu’aib Nawang kemudian laporan panitia pelaksana menyampaikan bahwa selain dari Wajo permintaan imam tarwih dan muballigh tahun ini juga datang dari Soppeng, Bone, Sidrap, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Makassar, Sul-Bar, Sul-Tra, Sul-Teng, NTT, Kalimantan dan Papua serta masih banyak daerah-daerah yang lainnya.
Panitia merasa bersyukur karena banyaknya jumlah Da’i dan Imam Tarwi yang ada di Wajo, ini ditandai dengan beberapa pesantren yang telah terlebih dahulu melakukan hal serupa, seperti Pesantren Darul Mu’minin As’adiyah Doping, DDI Tobarakka di Siwa.
Acara berlanjut dengan kata sambutan oleh Ketua Umum PB As’adiyah Pusat Sengkang yang diwakili oleh Majelis Da’wah dan Fatwa As’adiyah, Gurutta Dr. KH. Muhyiddin Tahir, M.Th,i. Gurutta, yang Mewakili Ketua Umum PB As’adiyah, menegaskan bahwa Rasulullah tidak dilahirkan untuk mencela, akan tetapi Rasulullah dilahirkan sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh muballigh dan Imam Tarwih agar menjadi Rahmat bagi warga setempat.
Gurutta’ juga mengatakan bahwa dahulu, Ulama kita mengislamkan orang kafir. Sekarang, banyak yang melakukan sebaliknya, yaitu mengkafirkan orang Islam. diharapkan kepada seluruh Muballigh dan Imam Tarwih agar menjauhi hal ini. Sebelum Mengakhiri Sambutannya, Gurutta Kembali mengingatkan betapa pentingnya keikhlasan para Muballligh dalam melaksanakan tugasnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kemetrian Agama Kab. Wajo, Drs. HM. Amin Mappa, dilanjut dengan pengarahan Bapak Bupati Wajo sekaligus membuka acara Penataran Muballigh/Imam Tarwih As’adiyah angkatan-42 Tahun 1437 H/2016 M. dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Pemkab Wajo, Ir. H. Andi Sederhana, M.M. Beliau menyampaikan bahwa headline koran kemarin mengatakan “Mental ABG Kita Sudah Mulai Rusak”, namun tidak di Sengkang ini. Dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang nyantri dan siap jadi Muballigh. As’adiyah merupakan icon kab. wajo salah satu sebabnya Wajo dikenal karena adanya As’adiyah, Ungkapnya.
Setelah acara pembukaan selesai, kemudian dilanjutkan ceramah umum oleh DR. Mahmud Suyuti, Ketua GP ANSOR Sul-Sel yang juga merupakan keluarga besar As’adiyah.
(muhammad taufiq)