Media Center As’adiyah – As’adiyah International Conference menggelar sorotan pada persimpangan antara ekologi dan studi Islam dalam rangka mendukung dan menjaga lingkungan hidup pada 13 Februari 2024. Dengan tema “Ecology In Islamic Studies”, konferensi ini menandai tonggak penting sebagai pertemuan internasional yang diadakan oleh As’adiyah. Bertempat di Aula IAI lantai 3, konferensi ini menawarkan pendekatan yang inovatif dengan menyelenggarakan sesi hibrid secara daring melalui platform Zoom, serta secara langsung di tempat.
Dilatarbelakangi oleh semangat untuk menggalakkan pemikiran baru dan solusi konkret, kegiatan ini merupakan inisiatif berkelanjutan dari program pascasarjana Institut Agama Islam IAI As’adiyah. Diharapkan bahwa konferensi ini akan menjadi panggung reguler bagi para cendekiawan dan praktisi untuk berbagi pengetahuan serta pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak.
Tiga pembicara utama yang menghadiri konfrensi ini memberikan perspektif yang kaya dan beragam. Dr. K.H. Abdul Waris Ahmad, M.HI., membawakan pembicaraan mengenai “Environmental Interpretation”, memperkaya pemahaman kita tentang hubungan antara alam dan nilai-nilai Islam. Dari Turki, kita disuguhi pandangan yang mendalam tentang “Environmental, Faith and Asmaul Husna according to Imam Badiuzzaman Saeed Nursi”, disampaikan dengan penuh kebijaksanaan oleh Abdul Karim Baybara. Sementara dari Mesir, Syekh Hassan Said Abdelhamid Ahmed membawa pengetahuan tentang “Environmental Consevation Law” yang tak hanya relevan secara lokal, tetapi juga global.
Konferensi ini menjadi wadah untuk mengeksplorasi konsep-konsep teoritis, juga merangsang pemikiran tentang tindakan nyata yang dapat diambil untuk menjaga lingkungan hidup. Dengan kehadiran para pemikir terkemuka dalam bidang ini, diharapkan bahwa hasil konferensi ini akan melahirkan gagasan-gagasan inovatif yang dapat membawa perubahan positif dalam upaya pelestarian alam. Sebagai komitmen untuk keberlanjutan, As’adiyah berencana untuk menjadwalkan konferensi serupa setiap tahunnya, menjadikannya sebagai agenda rutin dalam kalender akademik dan sosial.(nm)