Tiga pengurus Pondok Pesantren As’adiyah resmi dikukuhkan sebagai bagian dari kepengurusan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Wilayah Sulawesi Selatan periode 2025-2030. Pengukuhan ini berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Syariah 2025 dengan tema Strategi Mendorong Ekonomi dan Keuangan Syariah sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru.
Adapun tiga pengurus As’adiyah yang dilantik adalah H. Hamdani Halim, Lc sebagai Ketua Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan; Adv. M. Yunus, S.H sebagai Ketua Bidang Organisasi, SDM, dan Advokasi; serta H. Arifin Sabbe, S.Ag sebagai Anggota Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata.
Setelah prosesi pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Hebitren Wilayah Sulawesi Selatan. Hebitren sendiri merupakan organisasi yang mewadahi pesantren di seluruh Indonesia untuk bersinergi dalam membangun ekonomi bisnis berbasis pesantren dan umat. Organisasi ini berperan dalam mendorong pengembangan usaha berbasis pesantren, mulai dari sektor pertanian, peternakan, hingga ekonomi kreatif. Dengan adanya Hebitren, diharapkan pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga mampu membangun kemandirian ekonomi.
Salah satu pengurus yang dilantik, Adv. M. Yunus, S.H, menyampaikan komitmennya dalam mengemban amanah yang diberikan. Ia menegaskan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam membangun perekonomian berbasis syariah.
“Kami siap berkontribusi dan mengoptimalkan peran pesantren dalam penguatan ekonomi umat. Dengan adanya Hebitren, kita dapat memperkuat sinergi antar pesantren untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang lebih baik. Saya berharap kedepannya semakin banyak pesantren yang bergabung dan memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan usaha mereka,” ungkap Yunus.
Lebih lanjut, Yunus juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pesantren dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Menurutnya, melalui Hebitren, pesantren dapat saling mendukung dalam berbagai sektor usaha, sehingga dapat menciptakan ekosistem ekonomi berbasis pesantren yang lebih kuat dan berdaya saing.
Dengan pengukuhan ini, diharapkan Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang dapat semakin berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah serta menjadi bagian dari penguatan ekonomi pesantren di Sulawesi Selatan. Hebitren akan terus berupaya menjadi wadah bagi pesantren untuk berkembang dalam bidang ekonomi, menciptakan inovasi usaha, serta mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.(nm)