Kamis, 24-04-2025
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Menteri Agama Gagas Trilogi Kerukunan Jilid II: Harmoni Antara Tuhan, Manusia, dan Lingkungan

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Media Center — Menteri Agama Republik Indonesia, Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar, menggagas konsep Trilogi Kerukunan Jilid II yang mencakup tiga dimensi penting dalam kehidupan: kerukunan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.

Gagasan ini disampaikan saat acara Halalbihalal di Pondok Pesantren As’adiyah, Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Pondok Pesantren As’adiyah sekaligus Menteri Agama, Anregurutta menekankan pentingnya membangun harmoni di tiga poros kehidupan tersebut untuk menciptakan tatanan masyarakat yang damai dan sejahtera.

“Segitiga kerukunan inilah yang nantinya melahirkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, juga menghadirkan surga,” ungkap Anregurutta.

Lebih lanjut, Anregurutta menjelaskan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang hidup di bawah dua sistem hukum: Hukum Takwini dan Hukum Tasyri’i. Keduanya harus dijalankan secara bersamaan agar manusia tidak terjerumus dalam dosa.

“Hukum Takwini itu kitabnya adalah Al-Qur’an Makrokosmos, yaitu alam semesta itu sendiri. Sedangkan Hukum Tasyri’i bersumber dari wahyu yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk Al-Qur’an Mikrokosmos,” terang Anregurutta.

Anregurutta menekankan bahwa alam semesta, termasuk bulan, matahari, dan bahkan Danau Tempe, merupakan ayat-ayat Allah yang terbentang di jagat raya. Mengutip salah satu ayat Al-Qur’an:

سَنُرِيهِمْ ءَايَٰتِنَا فِى ٱلْءَافَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِهِمْ
“Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri.”

Menurut Anregurutta, banyak manusia yang hanya mahir membaca Al-Qur’an Mikrokosmos tetapi lalai dalam membaca dan mentadabburi Al-Qur’an Makrokosmos, yakni alam semesta. Padahal, perintah untuk merenungi dan memahami ciptaan Allah di alam ini merupakan bagian dari ibadah dan penghambaan yang sejati.

“Siapa kita? Siapa bulan itu? Siapa Danau Tempe itu? Semua itu adalah ayat-ayat Allah yang harus kita pahami, hayati, dan jaga,” ujar Anregurutta.

Dalam pandangan Anregurutta, manusia sebagai khalifatullah fil ardhi—representasi Allah di bumi—memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara hubungan vertikal dengan Tuhan dan hubungan horizontal dengan sesama manusia dan alam.

“Manusia adalah panglima di alam semesta ini. Ia bukan hanya tunduk pada wahyu, tetapi juga pada hukum-hukum alam. Bila salah satunya dilanggar, maka kerusakan akan terjadi,” pungkasnya.

Gagasan Trilogi Kerukunan Jilid II ini diharapkan dapat menjadi arah baru dalam pembangunan kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang lebih inklusif, ekologis, dan spiritual di Indonesia. (nm)

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org