Minggu, 07-09-2025
- Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org
Media Center As’adiyah – Menjelang pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) Ke-1 Tahun 2025, panitia pusat bersama panitia lokal melakukan peninjauan sejumlah lokasi kegiatan di Kabupaten Wajo, Jumat (5/9/2025).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Staf Khusus Menteri Agama, H. Ismail Cawidu, bersama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama RI, H. Basnang Said. Hadir pula mendampingi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Aly Yafid, Kepala Bidang PD Pontren, H. Muhammad Yunus, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, serta Jenderal PP Pontren As’adiyah, H. Andi Muhammad Hasbih.
Selain itu, turut serta dalam rombongan pejabat Kementerian Agama RI, di antaranya H. Mulawarman (Kabid Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengelola Masjid Istiqlal), Endi Suhendi (Kasubdit Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Diniyah Formal), H. Aziz Syafuidin (Kasubdit Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Qur’an), H. Mahrus (Kasubdit Pendidikan Mahad Aly), serta Hj. Yusi Damayanti (Kasubdit Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning).
Peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan panitia pusat dan daerah dalam memastikan kelancaran pelaksanaan MQKI Internasional perdana yang akan digelar di Kabupaten Wajo. Beberapa titik yang menjadi lokasi utama kegiatan mendapat perhatian khusus dalam kunjungan tersebut.
MQKI Internasional 2025 rencananya akan menjadi ajang bergengsi pertama yang mempertemukan para santri, akademisi, dan ulama dari berbagai negara untuk memperdalam tradisi keilmuan Islam melalui kajian kitab kuning. Kabupaten Wajo dipilih sebagai tuan rumah dengan melibatkan Pondok Pesantren As’adiyah sebagai salah satu pusat kegiatan.
Dengan peninjauan langsung ini, diharapkan seluruh rangkaian MQKI dapat berlangsung sesuai rencana dan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi dunia pesantren tetapi juga bagi masyarakat luas di Kabupaten Wajo.(jo/nm)
