Media Center As’adiyah – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Basnang Said, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang.
Menurut Gurutta, pelaksanaan MQKI 2025 di As’adiyah menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya ajang ini digelar di kawasan Indonesia Timur. Hal ini sekaligus memberitahukan bahwa begitu besar peran Pondok Pesantren As’adiyah sebagai salah satu pesantren tertua dan ternama di Indonesia. Khazanah intelektual As’adiyah telah lama dikenal, tidak hanya di Indonesia Timur, tetapi juga hingga ke mancanegara.
“Pesantren memiliki kontribusi nyata dalam mencerdaskan anak bangsa. Oleh karena itu, pantas jika dunia memberikan apresiasi peran besar pesantren hingga saat ini,” ungkap gurutta.
Lebih lanjut, Gurutta menambahkan bahwa Pondok Pesantren As’adiyah merupakan lembaga pendidikan yang sangat lengkap. Mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), hingga perguruan tinggi seperti Ma’had Aly As’adiyah dan Universitas Islam As’adiyah.
Kemudian, gurutta menyampaikan bahwa pelaksanaan MQKI 2025 juga menjadi pesan penting kepada dunia, bahwa pesantren di Indonesia adalah lembaga pendidikan Islam yang selalu bersinergi dengan negara. “Pesantren mendukung penuh kebijakan pemerintah, bahkan tidak pernah menuntut apa pun, melainkan berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” ujar Gurutta.
Terkait keberlanjutan MQKI, Gurutta berharap kegiatan internasional ini dapat terus digelar secara berlanjut. “MQKI merupakan event tiga tahunan. InsyaAllah, setelah 2025 ini, ajang berikutnya akan kembali dilaksanakan pada tahun 2028 mendatang. Tahun ini merupakan yang ke-8 di tingkat nasional, dan untuk pertama kalinya naik ke level internasional,” jelas gurutta.
Sebagai santri, Gurutta juga menyampaikan rasa bangganya karena Pondok Pesantren As’adiyah dipercaya menjadi tuan rumah. “Di tempat kita menuntut ilmu ini, dirangkaikan ajang internasional yang mempertemukan berbagai Ma’had Aly dari Indonesia maupun luar negeri. Ini menjadi sarana silaturahim, sekaligus membuka relasi baru antarbangsa,” ungkap gurutta.
Gurutta menutup dengan doa dan harapan agar MQKI 2025 berjalan lancar, berkesan baik, serta semakin mengangkat nama pesantren di kancah dunia.(sa)