Media Center As’adiyah — Pondok Pesantren Pusat As’adiyah Sengkang menjadi lokasi pelaksanaan Pelatihan Kaligrafi Islam Kontemporer sebagai Hiasan Dinding yang digelar tim pengabdian Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar (FSD UNM). Kegiatan ini bertujuan mengembangkan potensi wirausaha kreatif santri melalui perpaduan seni dan nilai dakwah yang dikemas dalam bentuk pelatihan kaligrafi modern.
Pelatihan yang merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UNM di bawah naungan LP2M UNM tersebut berlangsung pada Minggu (20/07/2025). Pondok Pesantren As’adiyah menyambut kegiatan ini sebagai upaya memperluas ruang kreatif santri, sekaligus memperkuat keterampilan yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang ekonomi di masa depan.
Sebanyak 31 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari santri Ma’had Aly Pusat As’adiyah Sengkang, mahasiswa Universitas Islam As’adiyah, santri PDF Putra dan Putri Sengkang, serta santri Madrasah Aliyah As’adiyah Putra dan Putri. Dua orang guru dari lingkungan pesantren juga turut serta. Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pondok Pesantren As’adiyah, Gurutta Drs. H. Andi Muh. Hasbi Gani, M.Si., hadir langsung memantau jalannya kegiatan.
Pelatihan berfokus pada pembuatan kaligrafi Islam kontemporer, yakni eksplorasi tipografi aksara Arab dengan pendekatan yang lebih fleksibel, modern, dan ekspresif. Para peserta belajar memadukan teknik dasar kaligrafi dengan elemen visual seperti komposisi warna, bentuk dekonstruktif, hingga gaya tipografi modern untuk menghasilkan karya kaligrafi yang tetap berlandaskan nilai Islam namun relevan dengan estetika masa kini.
Tim pelaksana PKM terdiri dari Prof. Dr. H. Abd. Aziz Ahmad, M.Pd., dan Sri Riski Wulandari, S.I.Kom., M.I.Kom., keduanya merupakan dosen FSD UNM. Keduanya mendampingi peserta mulai dari proses sketsa hingga pewarnaan karya. Dosen FSD UNM lainnya, Indra Baso Wijaya Aziz, juga hadir untuk mendokumentasikan keseluruhan kegiatan.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan sekaligus keterampilan pembuatan kaligrafi sebagai upaya pelestarian warisan nilai-nilai ke-Islam-an dengan menggabungkkan Seni dan Dakwah sehingga lebih menarik dan membumi. Hasil kegiatan ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kegiatan kewirausahaan jika melihat minat masyarakat terhadap hiasan dinding yang masih banyak ditemukan di rumah-rumah,” jelas Abd. Aziz Ahmad.
Ketua LP2M UNM, Dr. Jamilah, M.Sn., menegaskan bahwa PKM UNM merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan pesantren dalam mencetak generasi yang kreatif dan mandiri.
Pondok Pesantren As’adiyah menilai kegiatan ini sebagai langkah positif dalam mengembangkan potensi santri, khususnya dalam bidang seni dan kewirausahaan. Selain memberikan pengalaman teknis, pelatihan juga memperkaya wawasan santri tentang bagaimana seni dapat menjadi medium dakwah yang inspiratif sekaligus bernilai ekonomis.(nm)