Media Center As’adiyah – Salah satu agenda penting dalam rangkaian Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 adalah pelaksanaan Halaqah Ulama Internasional yang resmi dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia, AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, di Kampus III Macanang, Kamis (2/10).
Dalam sambutannya, Nasaruddin Umar menekankan bahwa pemahaman kitab turast tidak boleh berhenti pada kemampuan membaca semata, tetapi harus diiringi dengan pengimplementasian yang menyeluruh dan kontekstual.
“Jangan hanya pandai membaca kitab turast, tetapi juga harus pandai dan komprehensif dalam pengimplementasian pemahaman dari kitab turast,” ujar Anre Gurutta.
Lebih lanjut, Anregurutta berharap momentum halaqah ini dapat membangkitkan kesadaran kolektif umat Islam dalam menjaga lingkungan hidup dengan landasan pemahaman turast yang utuh.
Anre Gurutta juga menutup arahannya dengan pesan kepada para pembina agar menghayati filosofi dari ayat pertama wahyu Al-Qur’an. “Mari kita menghayati apa hikmah mengapa iqra’ bismi rabbik, bukan bismi rabbik iqra’. Jika ini bisa dipahami, maka di situlah hakikat filosofis di balik turast,” tegas Anre Gurutta Nasaruddin Umar.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan penuh dari Direktorat Pesantren RI. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Prof. Amien Suyitno, dalam sambutannya menilai bahwa diskusi semacam ini sangat penting karena memberi ruang bagi lahirnya gagasan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
“Betapa pentingnya kita semua mendiskusikan hal ini di ruang kajian yang terbuka. Kami sangat menantikan gagasan-gagasan cemerlang dari para narasumber. Nantinya, gagasan tersebut akan kami promosikan agar bisa menjadi rujukan, khususnya bagi kementerian dan lembaga yang membidangi persoalan lingkungan,” jelas beliau.
Halaqah Ulama Internasional ini menjadi forum strategis yang tidak hanya membicarakan penguatan keilmuan turast, tetapi juga bagaimana warisan intelektual Islam tersebut dapat diimplementasikan secara nyata dalam menjawab tantangan modern, termasuk persoalan lingkungan hidup.(nm)