Media Center As’adiyah —
Pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang terus membara dengan penuh semangat. Salah satu pusat kegiatan utama berada di Kampus IV Pondok Pesantren As’adiyah, yang menjadi lokasi pelaksanaan empat cabang lomba tingkat Ma’had Aly serta dua cabang lomba tingkat internasional.
Empat cabang lomba tingkat Ma’had Aly yang digelar di kampus tersebut meliputi Bahtsul Kutub, Debat Qonun, Tarkib Digital, dan Risalah Ilmiyyah. Adapun untuk tingkat internasional, difokuskan pada dua cabang utama, yaitu Fiqh dan Tafsir, dan pelaksanaan lombanya dipusatkan di Kampus IV Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang. Seluruh cabang lomba tersebut, telah diikuti oleh beberapat peserta dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari berbagai negara sahabat, yang datang untuk berkompetisi pada ajang MQKI pertama yang digelar pada tahun 2025 ini.
Untuk cabang Bahtsul Kutub, proses perlombaan berlangsung dalam beberapa tahap. Babak penyisihan yang telah lolos, diikuti oleh 40 peserta, kemudian disaring menjadi 24 peserta, dan berlanjut ke babak semi final yang diadakan di Kampus IV Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang dengan 12 peserta. Hari ini, babak final mempertemukan 6 peserta terbaik, baik putra maupun putri, yang berhasil lolos dari tahapan sebelumnya.
Sementara itu, pada cabang Debat Qonun, tercatat 24 regu yang lolos dari seleksi awal berbasis Computer Based Test (CBT) dan melanjutkan perlombaan ke babak semi final dan final yang juga dilangsungkan di lokasi perlombaan. Dua cabang baru pada marhalah Ma’had Aly, yaitu Tarkib Digital dan Risalah Ilmiyyah, menjadi sorotan tersendiri karena menggabungkan nilai keilmuan pesantren dengan kemajuan teknologi.
Salah seorang dewan hakim menyampaikan pandangannya bahwa teknologi tidak seharusnya ditolak, tetapi perlu dimanfaatkan dengan baik. “Santri tidak boleh kalah dengan perkembangan zaman, justru harus menjadi pelopor dalam menggali dan mengembangkan teknologi untuk dakwah dan ilmu,” ungkapnya.
Rangkaian perlombaan yang berlangsung di Kampus IV As’adiyah ini menjadi bukti nyata bahwa MQKI 2025 bukan hanya sekadar ajang kompetisi keilmuan Islam klasik, tetapi juga wadah untuk mempertemukan tradisi pesantren dengan inovasi teknologi. Melalui kegiatan ini, As’adiyah berupaya melahirkan generasi santri yang mampu menjaga warisan keilmuan ulama salaf, sekaligus siap berperan aktif dalam menghadapi tantangan dunia modern.(sa)