Sabtu, 27-07-2024
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Perjuangan dan Warisan AG H. M. As’ad : Membawa Transformasi Pendidikan Islam di Tanah Wajo

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Media Center As’adiyah – Anre Gurutta (AG) H. M. As’ad, yang biasa oleh orang bugis sebut dengan Anre Gurutta Puang Aji Sade’, adalah seorang Mahaguru yang memiliki akar kebangsaan Bugis. Beliau lahir di Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Akhir 1326 H/1907 M, dari pasangan Syekh H. Abd. Rasyid, seorang ulama asal Bugis yang menetap di Makkah al-Mukarramah, dan Hj. St. Saleha binti H. Abd. Rahman, yang juga dikenal sebagai Guru Terru al-Bugisiy.

Pada akhir tahun 1347 H/1928 M, AG H. M. As’ad merasakan panggilan kuat untuk kembali ke tanah kelahirannya, Bugis, dengan tujuan utama menyebarkan dan mengajarkan Islam kepada penduduk Wajo serta seluruh Sulawesi. Beliau membawa dengan dirinya pengetahuan agama yang mendalam dan semangat perjuangan menyiarkan Islam yang membara. Saat itu, praktik bid’ah dan khurafat masih menghiasi pemahaman agama Islam, disebabkan oleh kurangnya pendidikan dan dakwah Islamiyah di wilayah tersebut.

Langkah pertama yang diambil AG H. M. As’ad ketika tiba di Sengkang adalah mengadakan pengajian khalaqah di rumahnya. Dia juga menyebarkan dakwah Islam di seluruh wilayah, dan aktif membongkar tempat-tempat penyembahan dan berhala yang ada di sekitar Sengkang. Pada tahun pertamanya, bersama dengan santri yang datang dari Wajo dan daerah lainnya, AG H. M. As’ad berhasil menghapus lebih dari 200 tempat penyembahan dan berhala.

Pada tahun 1348 H/1929 M, Petta Arung Matoa Wajo, Andi Oddang, meminta saran dari AG H. M. As’ad tentang rekonstruksi Masjid Jami, yang terletak di tengah kota Sengkang. Setelah berkonsultasi dengan beberapa tokoh masyarakat Wajo seperti H. Donggala, La Baderu, La Tajang, Asten Pensiun, dan Guru Maudu, disepakati bahwa masjid tua tersebut perlu dibangun ulang. Proyek pembangunan dimulai pada bulan Rabiul Awal 1348 H/1929 M dan selesai pada bulan Rabiul Awal 1349/1930 M. Setelah selesai, Masjid Jami diserahkan kepada AG H. M. As’ad untuk digunakan sebagai tempat pengajaran, pendidikan, dan dakwah Islam.

Dari situlah, beliau mendirikan Madrasah al-‘Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) Wajo. Madrasah ini memiliki beberapa tingkatan, mulai dari Tahdiriyah selama 3 tahun, Ibtidaiyah selama 4 tahun, Tsanawiyah selama 3 tahun, I’dadiyah selama 1 tahun, dan Aliyah selama 3 tahun. Semua kegiatan pendidikan ini dipimpin langsung oleh AG H. M. As’ad, dibantu oleh ulama terkemuka seperti Sayid Abdullah Dahlan Garut dan Syekh Abdul Jawad Bone. Beliau juga mendapat bantuan dari murid-murid senior seperti AG H. Daud Ismali dan almarhum AG H. Abd. Rahman Ambo Dalle.

Selain Madrasah dan Pesantren tersebut, AG H. M. As’ad juga mendirikan Tahfizul Qur’an, yang dipimpin langsung olehnya dan berlokasi di Masjid Jami Sengkang. Pada tahun 1350 H/1931 M, dengan inisiatif dari Andi Cella Petta Patolae (Petta Ennengnge) dan dukungan masyarakat Wajo, dibangunlah gedung berlantai dua di belakang Masjid Jami Sengkang untuk digunakan oleh Madrasah al-‘Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) Wajo, karena semakin banyaknya santri.

AG H. M. As’ad meninggal dunia pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Akhir 1372 H/29 Desember 1952 M, ketika berusia 45 tahun. Sesuai dengan wasiatnya, peninggalan berupa Madrasah dan pesantren dilanjutkan oleh dua murid senior beliau, AG H. Daud Ismail, dan AG H. M. Yunus Martan.

Pada tanggal 13 Agustus 1999, AG H. M. As’ad dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputra Naraya oleh Presiden RI atas jasanya yang luar biasa terhadap negara dan bangsa Indonesia. Tanda penghormatan ini diterima oleh putra beliau, H. Abd. Rahman As’ad.

Jika ditilik dari perjuangan AG H. M. As’ad dalam menyebarkan agama islam maka tak berlebihanlah jika kita menyebutnya sebagai sosok pahlawan Agama yang memiliki pengaruh besar dalam mendidik masyarakat dan menyebarkan agama islam ke seluruh pelosok Sulawesi.

Untuk menghormati perjuangan beliau, Pengurus Pondok Pesantren As’adiyah mendedikasikan diri mereka untuk mengangkat nama AG H. M. As’ad untuk dikenal secara nasional karena usaha beliau sungguh luar biasa untuk membangun karakter islami dalam masyarat Indonesia. Pengurus Pondok Pesantren As’adiyah memiliki cita cita besar agar AG H. M. As’ad bisa diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Cita-cita tersebut bukanlah sekedar angan-angan karena saat ini Pengurus Pondok Pesantren tengah gencar melakukan banyak upaya untuk mengusulkak AG H. M. As’ad menjadi Pahlawan Nasional. Pengurus Pondok Pesantren As’adiyah bahkan telah menggelar pertemuan dengan pemerintah Wajo untuk mendukung cita cita mulia ini. Upaya tersebut juga di sambut baik oleh pemerintah wajo, Amran Mahmud yang berkomitmen untuk membentuk tim khusus untuk mengusulkan AG H. M. As’ad menjadi Pahlawan Nasional.

Sebagai seorang Mahaguru yang lahir di tanah Bugis, AG H. M. As’ad mewakili sebuah warisan berharga bagi masyarakat Bugis dan seluruh Indonesia. Dengan tekad dan semangatnya yang menggebu, beliau membawa perubahan yang signifikan dalam pendidikan dan penyebaran agama Islam di wilayah Sulawesi.

Cita-cita Pengurus Pondok Pesantren As’adiyah untuk mengangkat nama AG H. M. As’ad sebagai Pahlawan Nasional adalah langkah yang mulia. Semangat mereka dalam mengusulkan hal ini adalah wujud penghormatan terhadap perjuangan besar beliau yang telah membentuk karakter Islami dalam masyarakat Indonesia. Dengan usaha mereka, semoga AG H. M. As’ad bisa diakui sebagai Pahlawan Nasional, dan warisannya akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk mengikuti jejaknya dalam memajukan pendidikan dan agama Islam di Indonesia.

Semangat beliau dalam mengajarkan dan menyebarkan Islam tetap hidup dalam sejarah Bugis dan Indonesia, dan kita semua berharap bahwa usaha untuk mengakui beliau sebagai Pahlawan Nasional akan berhasil, sehingga warisannya dapat terus mengilhami dan memberi manfaat bagi banyak orang di masa depan. (nm)

Editor : jo

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org