Sabtu, 27-07-2024
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Menggali Makna Kedudukan “Ba” pada Bismillah: Pengajian Khusus di Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang

Diterbitkan : - Kategori : Pengajian

Media Center As’adiyah – Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang menjadi tempat pencerahan keagamaan dalam Pengajian Khusus yang dipandu oleh AG. Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. Salah satu topik menarik yang dibahas adalah kedudukan huruf “Ba” pada lafadzh Basmalah, yang memiliki dimensi mendalam dalam konteks spiritual dan praktik kehidupan sehari-hari.

Dalam kajian yang disampaikan oleh Anre Gurutta, pemahaman tentang fungsi huruf “Ba” dalam lafadzh Basmalah menjadi fokus utama. Ba tidak sekadar huruf, melainkan kunci untuk memohon pertolongan, menegaskan niat dan perbuatan hanya kepada Allah Swt. Dalam pandangan ini, Ba mencerminkan hubungan antara hamba dan Tuhan, di mana perlindungan dan pemberkahan menjadi poin penting.

Dalam konteks Basmalah, pengucapan “Bismillah” bukan sekadar ritual, tetapi sebuah kesadaran bahwa setiap tindakan kita dimulai dengan menyandarkan diri kepada Allah. Penggunaan basmalah menjadi pengingat bahwa kita sebagai hamba yang lemah membutuhkan pertolongan Allah yang Maha Kuasa dalam setiap langkah hidup.

Ba bukan hanya sekadar permohonan pertolongan, tetapi juga simbol atas nama Allah. Bismillah menciptakan dimensi emosional yang mendalam, meneguhkan tanggung jawab kita dalam segala hal yang kita lakukan atas nama Allah. Dengan memahami arti ini, kita bisa menjalani hidup dengan penuh kesadaran spiritual.

Tidak hanya itu, Ba dalam basmalah memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Basmalah ini jika kita mampu menggunakan kekuatannya dengan benar maka, bismillah dapat menyalurkan energi penyembuh kepada siapapun yang kita doakan. Semakin kuat sinergi antara pertolongan dan pemberkahan dalam doa kita, maka akan makin kuat pula air yang kita bacakan bismillah itu.

Pentingnya penulisan Ba dalam basmalah juga menjadi sorotan. Penyatuan huruf ba dengan ismun sebelum kata Allah menunjukkan ketaatan terhadap aturan penulisan yang memiliki implikasi spiritual. Huruf ba harus ditulis menyambung tanpa alif. Lain halnya dengan “Rabbun” atau nama lain Allah seperti nama-nama dalam Asmaul Husna tetap ditulis terpisah, menunjukkan kekhususan dalam penyampaian pesan yang terkandung dalam basmalah.

Anre Gurutta Nasar juga menjelaskan hal menarik mengenai penulisan kata Allah. Meskipun hamzah washal tidak dibaca saat membaca kata Allah, namun tetap harus ditulis. Hal ini mencerminkan rasa hormat dan kesucian terhadap nama Allah, yang tidak boleh disamakan dengan makhluk-Nya.

Kajian ini juga membahas perbedaan antara kata Allah dan Rabbun. Kata Allah hanya dikhususkan bagi Tuhan, sedangkan Rabbun bisa digunakan untuk makhluk lain. Pemahaman ini memberikan perspektif yang lebih dalam tentang kekhususan dan keagungan nama Allah.

Melalui Pengajian Khusus di Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang, kita dapat merenungkan makna kedudukan “Ba” pada Basmalah dengan lebih mendalam. Dalam setiap huruf dan kata, terdapat hikmah dan kebijaksanaan yang dapat membimbing kita dalam memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.(nm)

 

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org