KaKanwil Kemenag Sulsel Mengapresiasi Transformasi Pondok Pesantren As’adiyah di Ngaji Perdana Kampus III Macanang

Media Center As’adiyah – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muhammad Tonang, S.Ag, M.Ag,  menghadiri acara Ngaji Perdana di Pondok Pesantren As’adiyah, Kampus III Macanang.

Kehadiran beliau disambut dengan hangat oleh keluarga besar As’adiyah, para santri, dan orang tua santri.

Dalam sambutannya, H. Muhammad Tonang menyatakan kebanggaannya dapat berada di tengah-tengah keluarga besar As’adiyah. “Saya bangga bisa berada di tengah-tengah keluarga besar As’adiyah, para santri dan juga orang tua santri di Kampus III Macanang ini,” ujarnya.

Sebagai alumni santri Pondok Pesantren Biru, H. Muhammad Tonang memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan As’adiyah. Banyak tenaga pendidik di Pondok Pesantren Biru yang menimba ilmu di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, khususnya di Ma’had Aly As’adiyah.

Sejak tahun 80-an hingga 90-an, Pondok Pesantren As’adiyah telah menjadi pionir dalam perkembangan pendidikan Islam di Sulawesi Selatan. Peran penting As’adiyah dalam penyebaran agama Islam terlihat dari hubungan erat antara pimpinan As’adiyah dengan pondok pesantren lainnya, seperti Pondok Pesantren Yasrib di Soppeng, Pondok Pesantren Biru di Bone, serta dua pondok pesantren di Sidrap dan Pare-pare. Sinergi ini memungkinkan As’adiyah dan pondok pesantren lainnya untuk mendidik para santri dengan lebih baik, sehingga memperluas penyebaran agama Islam.

H. Muhammad Tonang juga memuji transformasi signifikan yang dialami Pondok Pesantren As’adiyah. “Pondok Pesantren As’adiyah telah mampu bertransformasi mengikuti perkembangan zaman terutama pada transformasi digital,” puji H. Muhammad Tonang. Transformasi ini telah mengubah kawasan Macanang, yang dulunya sepi, menjadi daerah perkotaan yang lebih maju.

Selain itu, Tonang menekankan pentingnya menjaga kepercayaan orang tua santri yang menitipkan anaknya di As’adiyah. “Pondok Pesantren sekarang banyak diminati. Kami paham betul bagaimana harapan orang tua menitipkan anaknya untuk mondok. Tantangannya sekarang adalah bagaimana memenuhi harapan orang tua dalam menanamkan pendidikan agama dan ilmu pengetahuan umum bagi santri,” jelas Tonang.

Orang tua mengharapkan anak-anak mereka tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi juga pendidikan agama yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, para pembina di pesantren diharapkan dapat membentuk karakter santri agar menjadi individu yang berakhlak mulia.

Acara Ngaji Perdana ini ditandai dengan penyematan selempang oleh Ketua Umum Pengurus Pusat As’adiyah Sengkang, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, didampingi oleh Kakanwil Kemenag Sulsel dan Sekda Kab. Wajo. Setelah penyematan selempang, Anregurutta KH. Nasaruddin Umar menyerahkan cendera mata kepada H. Muhammad Tonang sebagai bentuk penghargaan atas perhatian dan dukungan Kemenag Sulsel terhadap transformasi Ponpes As’adiyah.

Acara Ngaji Perdana ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Pondok Pesantren As’adiyah untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. H. Muhammad Tonang, sebagai Kakanwil Kemenag Sulsel, tidak hanya menunjukkan dukungan dan apresiasinya terhadap transformasi yang telah dicapai, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga amanah dan harapan para orang tua santri. Kehadiran dan perhatiannya memberikan semangat baru bagi As’adiyah dalam mendidik generasi muda yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas. Dengan komitmen dan sinergi yang kuat, diharapkan Pondok Pesantren As’adiyah akan terus menjadi lokomotif dalam perkembangan pendidikan Islam di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.(nm)