Minggu, 27-07-2025
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Ngaji Perdana Kurikulum Cinta: Prof. Nasaruddin Umar Tekankan Islam dengan Kasih Sayang

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Media Center As’adiyah — Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Pondok Pesantren As’adiyah, Anre Gurutta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., menghadiri kegiatan Ngaji Perdana Kurikulum Cinta dan Wisuda Tahfiz yang digelar di Ruang Pola, Kantor Bupati Wajo, Sabtu (26/7).

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh para santri, guru, serta sejumlah tamu undangan dari Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah setempat, Anre Gurutta Prof. Nasar menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai kasih sayang dalam sistem pendidikan Islam melalui pendekatan yang disebut Kurikulum Cinta.

“Kurikulum cinta adalah pendekatan yang mengajarkan Islam dengan penuh kasih, bukan dengan kebencian. Ini adalah kurikulum yang tidak menonjolkan perbedaan antaragama, tidak saling menajiskan, melainkan mengedepankan cinta dan persatuan,” ujar Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar.

Kurikulum cinta, lanjutnya, membentuk cara pandang yang inklusif dan penuh welas asih terhadap sesama makhluk Allah. Anre Gurutta menyampaikan bahwa dalam kurikulum ini, memberi kepada orang lain merupakan tindakan ikhlas. Hal tersebut bukanlah pengorbanan, melainkan bentuk dari rasa kesatuan dan empati antar umat. “Engkau adalah aku, aku adalah engkau,” ungkap Anre Gurutta mengutip prinsip dasar dalam ajaran tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Anre Gurutta Prof. Nasar juga memperkenalkan konsep ekoteologi yang menjadi akar dari kurikulum cinta ini, yakni sebuah pendekatan yang menggambarkan Tuhan melalui sifat kelembutan dan pengasuhan (nurturing), yang disebutnya sebagai feminitas Tuhan (femininity of God). Konsep ini, menurutnya, bukanlah feminisme, melainkan penegasan bahwa kasih sayang adalah pusat dari keberagamaan.

“Kita membutuhkan transformasi dari teologi yang maskulin menuju teologi yang feminin—dari pendekatan penaklukan menuju pendekatan pengasuhan,” jelas Anre Gurutta. Anre Gurutta meyakini bahwa perubahan cara pandang ini akan membentuk generasi santri yang lebih inklusif, lembut, dan mencintai kedamaian.

Lebih lanjut, Anre Gurutta Prof. Nasar menyampaikan bahwa Kurikulum Cinta telah menjadi perhatian dunia internasional dan diangkat sebagai pendekatan resmi oleh Kementerian Agama RI. Anre Gurutta juga menegaskan bahwa inspirasi awal kurikulum ini berasal dari tradisi pendidikan Pondok Pesantren As’adiyah.

“Peranan As’adiyah dalam memancarkan nur rahmat rahimiah itu luar biasa,” ujar Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar, seraya mengenang masa pendidikannya di pesantren tersebut bersama sejumlah pejabat Kementerian Agama lainnya.

Acara Ngaji Perdana Kurikulum Cinta sekaligus menjadi momentum reflektif dalam wisuda tahfiz santri As’adiyah, menandai komitmen pesantren dalam melahirkan generasi Qur’ani yang berlandaskan kasih dan persatuan.(nm)

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org