Menyelami Kedalaman Ilmu dan Spiritualitas Melalui Pengajian AG. Prof. Nasaruddin Umar

Media Center As’adiyah – Menyelami Kedalaman Ilmu dan Spiritualitas Melanjutkan pengajian sebelumnya, pengajian khusus yang menginspirasi kembali diadakan di Pondok Pesantren As’adiyah Dan Al-Ikhlas pada 5 November 2023. Pengajian ini dibawakan oleh Ketua Umum Pondok Pesantren As’adiyah, AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, yang membawa pesan-pesan penting untuk para santri dan santriwati. Anregurutta memulai dengan menekankan pentingnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam hidup kita.

Anre Gurutta Prof. Nasar menegaskan bahwa rasa ingin tahu adalah kunci untuk memotivasi diri kita dalam mengkaji banyak hal. Tidak cukup hanya menggarap permukaan ilmu, karena dalam setiap ilmu terdapat lapisan yang lebih dalam. Dengan ungkapan yang kuat, beliau mengingatkan kita, “Didalam kulit, masih ada kulit.”

Dalam pengajian yang berlangsung, Asmaul Husna, yaitu nama-nama indah Allah SWT, menjadi pusat perhatian. Bahwa Allah adalah dzat maha muthlak yang meliputi segala hal, Beliau menjelaskan bahwa Allah hadir bersama segala sesuatu, masuk ke dalam segala sesuatu, namun tidak bercampur, dan keluar dari segala sesuatu tapi tidak terpisah. Dengan kata lain, Allah tidak terikat oleh hukum fisika dan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia.

Beliau mengusulkan agar kita mendekati pemahaman tentang Allah dengan membaca syair-syair dan literasi keagamaan. Dengan begitu, kita dapat mendalami pemahaman kita tentang Allah SWT. Ini adalah kunci untuk mengatasi ketakutan akan kematian, karena kita seharusnya tidak takut mati, mengingat bahwa kita berasal dari mineral, dari tanah.

Salah satu kendala terbesar yang kita hadapi saat ini adalah terbatasnya waktu yang kita miliki untuk merenung dan berkontemplasi. AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar mengingatkan kita bahwa berkontemplasi tentang ilmu pengetahuan akan membawa banyak manfaat. Daripada bergadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti bermain game, kita seharusnya bergadang untuk menuntut ilmu. Kita perlu merenung tentang kekuasaan Allah SWT dan memahami makna eksistensi kita.

Selain itu, Anre Gurutta juga membahas konsep Al-khadharat al-khamsah, yang merupakan lima wujud eksistensi yang dialami manusia. Lima wujud eksistensi tersebut adalah Ahadiyyah, Wahidiyyah, Alam Jabarut, Alam Malakut, dan Alam Syahadah. Melalui penjelasan ini, beliau membantu kita untuk lebih memahami dimensi spiritual dalam hidup kita.

Tidak hanya itu, AG. Prof. Nasaruddin Umar juga mengaitkan ajaran Taoisme dengan konsep Islam. Taoisme memiliki dua macam Tao, yang tidak bisa dinamai (secret of the secret) dan Tao yang bisa dinamai. Tao yang bisa dinamai memiliki dua kualitas, yang dikenal sebagai Yang dan Yin, yang melambangkan kualitas maskulin dan feminim. Konsep ini mengingatkan kita pada konsep kosmologi Islam, di mana Yang dapat dihubungkan dengan kualitas Jalaliyyah dan Yin dengan kualitas Kamaliyyah. Beliau menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam menjalani kehidupan.

AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar juga merangsang semangat pembelajaran yang holistik. Beliau mendorong kita untuk tidak hanya mempelajari agama, tetapi juga memahami alam semesta. Alam semesta adalah ayat Allah, ciptaan Allahs dan kita sebagai hamba-Nya seharusnya dapat mengintegrasikan pengetahuan kita tentang alam semesta dengan ilmu agama. Ini adalah visi yang sama dengan cita-cita As’adiyah, yang mengedepankan harmoni antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas.

Pengajian khusus ini memberikan pelajaran yang mendalam tentang ilmu dan spiritualitas, serta mengingatkan kita untuk senantiasa merenung dan mencari ilmu sepanjang hidup kita. Pesan dari AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, adalah cahaya yang menerangi jalan kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang eksistensi, agama, dan ilmu pengetahuan.(nm)