Kamis, 19-12-2024
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Menyelami Kedalaman Mazhab Syafi’i dan Etika Membaca Al-Fatihah: Pengajian Khusus di Pondok Pesantren As’adiyah Bersama Prof. Nasaruddin Umar

Diterbitkan : - Kategori : Pengajian

Media Center As’adiyah – Pondok Pesantren As’adiyah kembali menggelar kegiatan rutin setiap ahad subuh yaitu mendengarkan kebijakan dan ajaran yang dijelaskan secara mendalam oleh Anre Gurutta Nasaruddin Umar dalam pengajian khusus. Fokus utama pengajian ini adalah pada mazhab syafi’i, yang menjadi pilar etika dalam kehidupan santri As’adiyah.

Salah satu aspek yang dibahas adalah pentingnya memegang mazhab syafi’i sebagai etika As’adiyah. Anre Gurutta Nasaruddin Umar kemudian menekankan perlunya membaca basmalah dengan jelas saat membaca Al-Fatihah dalam shalat berdasarkan mazhab syafi’i. Baginya, kualitas shalat santri terletak pada kefasihan membaca dan memahami arti ayat-ayat yang dibaca. Anre Gurutta menjelaskan mazhab syafi’i mempertahankan membaca basmalah dengan jelas dan baik begitupula saat membaca Al-Fatihah dalam shalat. Jika saat shalat tidak membaca Al-Fatihah dengan baik dan benar, termasuk didalamnya basmalah, maka cacatlah shalatnya.

Dalam perspektif tasawuf, Prof. Nasaruddin Umar menjelaskan etika membaca surah Al-Fatihah. Santri As’adiyah diajak untuk membaca dengan bacaan yang jelas, sharih, dan menghayati maknanya secara mendalam. Etika fisik dan batin membaca Al-Fatihah harus berjalan seiringan. Membaca basmalah dan Al-Fatihah harus dilafadzkan dengan fasih dan baik secara tajwid merupakan etika fisik dalam membaca ayat Allah. Sedangkan etika batinnya yaitu dengan menghadirkan sang pemilik nama yaitu Allah SWT. 

Bukan hanya itu, Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar menyoroti pentingnya membaca basmalah dengan benar sebagai ukuran kualitas santri. Basmalah dianggap sebagai inti Al-Qur’an, sehingga melafadzkan dengan benar menjadi kewajiban dan indikator spiritualitas bagi para santri As’adiyah.

Pengajaran mazhab syafi’i juga mencakup aspek praktis, seperti masalah shalat bagi musafir. Prof. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa seorang musafir yang perjalananannya mencapai 6 bulan boleh tidak mengikuti shalat Jum’at jika sulit menemukan masjid. Hal ini mencerminkan pemahaman mendalam terhadap kondisi dan kebutuhan individu dalam melaksanakan ibadah.

Selain itu, Anre Gurutta membahas pembenaran membakar kemenyan dalam acara-acara tertentu, dengan merujuk pada tindakan Rasulullah yang melakukannya saat berdakwah. Hal ini menunjukkan keluwesan mazhab syafi’i dalam mengakomodasi praktik-praktik keagamaan yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan zaman.

Pengajian khusus di Pondok Pesantren As’adiyah bersama Prof. Nasaruddin Umar tidak hanya menjadi sarana peningkatan pengetahuan keagamaan, tetapi juga sebagai wahana untuk menggali dan memahami nuansa Islami yang terdalam.

Dengan demikian, pengajian khusus di Pondok Pesantren As’adiyah bersama Prof. Nasaruddin Umar telah menjadi perjalanan spiritual yang membuka pintu nuansa Islami yang mendalam. Santri As’adiyah diberi landasan kuat dalam mazhab syafi’i, dari etika membaca basmalah hingga pemahaman praktis dalam shalat dan kehidupan sehari-hari. Prof. Nasaruddin Umar merangkai ajaran dengan penuh hikmah, menjadikan pengajian ini bukan hanya sebagai pembelajaran, tetapi juga transformasi diri. Dengan harapan, santri As’adiyah dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka, menjadi pewaris dan pelanjut perjalanan spiritual yang telah digariskan oleh Pondok Pesantren As’adiyah. (nm)

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org