Media Center As’adiyah – Pengajian Khusus di Pondok Pesantren As’adiyah Kembali digelar. Kali ini, AG. Prof. Nasaruddin Umar selaku ketua umum Pondok Pesantren As’adiyah mengupas tuntas konsep Muttaqin dalam islam.
Diawal penjelasannya AG. Prof Nasar menjelaskan pengertian taqwa dalam muttaqin itu. AG. Prof. Nasar menyebutkan bahwa muttaqin ialah orang-orang yang bertaqwa. Pada pengajian ini dipaparkan bahwa taqwa berasal dari akar kata “waqa” yang menggambarkan tindakan melindungi diri dari segala hal yang negatif atau yang menyimpang dari ketentuan Allah.
Ibn Ajibah, seorang ulama klasik, mengkaji taqwa dalam tiga tingkatan penting. Pertama, menjaga perbuatan agar tidak melanggar aturan Allah. Kedua, menjaga hati dari dipenuhi oleh hal-hal buruk dan godaan. Dan ketiga, menjaga hati dari hal-hal yang buruk dan menjaga sir (rahasia dalam hati) dari terjerumus dalam indra-indra yang sesat.
Anre Gurutta Prof. Nasar menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, terdapat tiga pilar utama: Islam, Iman, dan Ihsan. Islam merupakan tuntunan Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW untuk dijalankan oleh umat manusia. Iman merupakan penyataan yang diucapkan, dipercayai dalam hati, dan diamalkan dalam perbuatan. Sedangkan Ihsan adalah puncak keislaman dan keimanan, di mana seorang hamba merasakan kehadiran Tuhan dengan segala aktivitasnya.
Anre Gurutta. Prof. Nasaruddin Umar juga menekankan bahwa setiap manusia, terlepas dari latar belakang dan kepercayaan, memiliki kesetaraan yang harus dijaga. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, dengan raga, jiwa, dan roh. Oleh karena itu, saling menghormati dan menghargai merupakan tugas setiap insan.
Pembahasan pengajian kemudian berlanjut ke pembahasan konsep Ihsan secara mendalam. Ihsan adalah bentuk tertinggi dari keimanan, di mana seorang hamba merasakan kehadiran Allah dalam segala aktivitasnya. Seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Ihsan adalah menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, jika tidak, maka yakinlah bahwa Allah senantiasa melihat hamba-Nya.
Konsep “Maqam-maqam Hamba” juga turut disinggung dalam pengajian ini. Anre Gurutta Prof. Nasar menjelaskan maqam-maqam Hamba diantaranya Maqam Ta’abbud (penyembahan), Maqam yaraka (Allah melihat kita), Maqam Ka anna (kita seakan-akan melihat-Nya), Maqam ANna (sesungguhnya kita melihat-Nya), Maqam lam takun (merasa tidak ada), dan Maqam Ittihad (penyatuan diri dengan Tuhan).
Dari pengajian ini, tidak hanya ilmu yang diperoleh, tetapi juga kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pesan untuk saling menghormati dan menghargai setiap makhluk sebagai ciptaan Allah menjadi landasan yang kuat bagi keharmonisan umat manusia.(nm)