Media Center As’adiyah – Unit Wanita As’adiyah sukses menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Ikhlas, Lapongkoda. Kegiatan yang berlangsung pada 30 September 2024 ini mengusung tema “Menjadi Muslimin Tangguh dengan Meneladani Pribadi Rasulullah SAW”. Acara ini dihadiri oleh berbagai lapisan Unit Wanita As’adiyah serta perwakilan dari cabang As’adiyah.
Sejumlah tokoh penting turut hadir, di antaranya Sekretaris Jenderal Pondok Pesantren As’adiyah, Gurutta Drs. H. Andi Hasbi Gani, M.Si., Anre Gurutta Aminah Adnan, Gurutta Pung Hj. Husna, serta sejumlah gurutta lainnya dari berbagai tingkatan dan pengurus Pondok Pesantren As’adiyah.
Pada peringatan kali ini, Gurutta Dr. Hj. Indo Santalia, M.Ag. diundang sebagai pembawa hikmah Maulid. Gurutta Indo Santalia menceritakan sosok Anre Gurutta Aminah Adnan, yang merupakan murid perempuan pertama Anre Gurutta As’ad. Ia mengisahkan bahwa Awalnya, Anre Gurutta As’ad menolak Anre Gurutta Aminah. Namun, setelah Anre Gurutta Aminah dan neneknya menunjukkan tekad kuat bahwa banyak perempuan yang juga ingin belajar dari Anre Gurutta As’ad, beliau akhirnya menerimanya. Dari situlah cikal bakal pengajian halaqah untuk perempuan dimulai. Anre Gurutta Aminah kini menjadi sosok yang memotivasi para perempuan As’adiyah untuk terus belajar dan berkarya.
Gurutta Indo Santalia juga mengungkapkan kebanggaan atas banyaknya majelis taklim di Indonesia. “Menurut data yang pernah saya baca, Indonesia memiliki sekitar 260.000 majelis taklim,” ungkapnya. Gurutta Dr. Hj. Indo Santalia, M.Ag., juga menyoroti fenomena unik majelis taklim di Indonesia, di mana sebagian besar pesertanya adalah perempuan. Menurut gurutta, hal ini bukanlah kebetulan, melainkan karena perempuan memiliki semangat belajar yang sangat tinggi, terutama dalam hal keagamaan..
Lebih lanjut, Gurutta Dr. Hj. Indo Santalia, M.Ag., juga menekankan betapa beruntungnya perempuan di zaman sekarang. Beliau mengingatkan bahwa pada masa lalu, perempuan sering dipandang sebelah mata. Bahkan, pada zaman Nabi Muhammad SAW, banyak laki-laki yang merasa kecewa jika dikaruniai anak perempuan, meskipun mereka sendiri dilahirkan oleh seorang perempuan. “Pandangan seperti itu sungguh ironis,” ujar Gurutta, seraya mengajak para perempuan masa kini untuk mensyukuri kemajuan yang telah dicapai, serta terus memperjuangkan peran penting mereka di dalam masyarakat.
Acara Maulid ini menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW serta memperkuat semangat belajar dan berkarya, khususnya bagi perempuan As’adiyah.(nm)