Menyambut Hari Santri Nasional Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kab. Wajo, serta dukungan dari beberapa sponsor diantaranya dari PHBI, Bank Mandiri Syariah dan BMT As’adiyah gelar yasinan, zikir bersama sekaligus pembukaan porseni antar pondok pesantren. Acara tersebut digelar dihalaman Ponpes As’adiyah jalan veteran Sengkang Kab. Wajo, Rabu 17 Oktober 2018 .
Ketua panitia hari santri H. Muhammad Andi hasbi Gani dalam laporannya menyampaikan kegiatan menyambut hari santri juga akan digelar porseni yang diikuti sebanyak 17 pondok pesantren, gerak jalan santai dan tepat di tanggal 22 Oktober 2018 akan dilaksanakan upacara hari santri dilapangan merdeka Sengkang dan ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu atas berlansungnya kegiatan ini. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kemenag Wajo DR. H. M. Arsyad Ambo Tuo, M.Ag mengapresiasi kepada semua pihak atas terlaksananya kegiatan ini, tentunya kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan pondok pesantren As’adiyah.
Dalam tausianya H. M. Arsyad Ambo Tuo menyampaikan keperihatinannya atas musibah gempa yang terjadi baru baru ini, salah satu pendekatan yang paling tepat agar peristiwa peristiwa ini tidak menjadikan kita hamba yang berputus asa, maka yang paling tepat adalah selalu kembali kepada Allah Swt dengan melaui pendekatan ibadah dan kegiatan zikir yang kita lakukan malam ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Hari santri merupakan penetapan pemerintah pusat dari hasil keputusan Presiden bahwa hari santri jatuh padat tanggal 22 Oktober, tentunya penepatan hari santri nasional punya cerita dan makna yang sangat dalam dan mengingatkan kita semua bahwa kehadiran santri dan ulama ditengah tengah bangsa ini bukan hanya hadir disaat bangsa ini telah merdeka namun jauh sebelum bangsa ini merdeka. Lanjut beliau mengajak kepada seluruh santri dan para ulama menjadikan hari santri ini sebagai spirit dan motivasi bagi kita semua bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua yang patut kita pertahankan karena di pondok pesantren terbukti telah banyak melahirkan intelektual, cendikiawan dan ulama.