Penguatan Leadership dan Teamwork dalam Capacity Building Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah

Wajo (Media Center As’adiyah) – Capacity Building Pimpinan Tingkatan Pondok Pesantren As’adiyah dilakukan di Institut Agama Islam pada 3 November 2023. Pembacaan Al-Qur’an, nyanyian Indonesia Raya, dan Mars MA yang merdu membuka acara kegiatan ini dengan semangat yang membara. Acara ini merupakan wahana penting dalam mengasah kepemimpinan dan kerja sama tim di lingkungan pesantren yang bernilai tinggi. Melalui agenda yang inspiratif, para pemimpin di tingkatan Pondok Pesantren As’adiyah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

AG. Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, membuka acara dengan menekankan pentingnya penguatan karakter kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh pemimpin-pemimpin pondok. Kemudian, capacity building dimulai dengan membacakan biografi Wiweko Adi Nugroho, Managing Director Link & Beyond, yang merupakan konsultan kepemimpinan. Beliau memberikan materi yang menggugah tentang penguatan kepemimpinan dan teamwork dalam konteks As’adiyah

Wiweko Adi Nugroho menekankan pentingnya pemimpin memiliki kemampuan dasar di era digital. Dalam menjalankan roda organisasi, pemimpin harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan terus menerus. Dalam konteks ini, beliau merincikan syarat-syarat menjadi seorang pemimpin yang sukses:

Creative: Kreativitas adalah elemen kunci dalam kepemimpinan. Kemampuan untuk berpikir out-of-the-box dan mencari solusi inovatif memainkan peran penting dalam mencapai tujuan bersama.

Team Orientation: Keberhasilan sebuah tim didasarkan pada kerja sama. Pemimpin yang baik harus mampu memotivasi tim untuk bekerja bersama-sama menuju tujuan yang sama.

Listening Skills: Mendengar dengan baik adalah kunci untuk memahami anggota tim dan masalah yang dihadapi. Ini tidak hanya tentang memberikan jawaban, tetapi lebih pada pemahaman.

Coaching Skill: Meningkatkan kinerja tim memerlukan pengarahan dan pembinaan yang terus menerus. Pemimpin harus memahami bagaimana memaksimalkan potensi anggota timnya.

Accountability: Seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil. Ini menciptakan kepercayaan di antara anggota tim.

Appreciativeness: Menghargai kontribusi anggota tim sangat penting. Reward dan pengakuan atas usaha mereka adalah hal yang sangat bernilai.

Beliau juga mengulas konsep kepemimpinan transformasional dan elemen-elemen eksekutif yang mencakup penampilan, komunikasi, dan gravitas. Penampilan adalah hal pertama yang dilihat oleh orang lain, sehingga penting untuk tampil percaya diri meskipun dalam situasi yang tidak nyaman.

Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam memahami dan berinteraksi dengan anggota tim. Sedangkan gravitas mengacu pada kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik, menjadi seorang pemimpin yang disegani. Untuk memperbaiki gravitas, Wiweko menyarankan beberapa langkah, seperti:

Kepercayaan Diri: Meskipun dalam situasi yang tidak nyaman, pemimpin harus tetap percaya diri.

Pengambilan Keputusan: Berani mengambil keputusan yang tepat dan cepat merupakan hal penting. Pemimpin harus berani mengambil peran dalam situasi sulit.

Integritas: Kesesuaian antara perkataan dan perbuatan adalah kunci untuk membangun kepercayaan di antara tim.

Emotional Intelligence: Pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan baik dan menciptakan hubungan yang positif dengan anggota timnya, akan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.

Reputasi: Memiliki reputasi yang baik adalah aset berharga dalam kepemimpinan. Sebuah pemimpin yang memiliki visi dan karisma yang kuat dapat menginspirasi dan membawa timnya menuju kesuksesan.

Selain itu, Ismail Nur, LC, memberikan materi tentang Manajemen ISO dan mensosialisasikan Kurikulum Cambridge yang diharapkan dapat diaplikasikan di Pondok Pesantren As’adiyah.

Dengan berbagai materi yang diberikan dalam acara Capacity Building ini, diharapkan para pemimpin di Pondok Pesantren As’adiyah akan mampu memimpin dengan lebih efektif dan membawa perubahan positif dalam pengelolaan pesantren mereka. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang penguatan kepemimpinan dan kerja sama tim, mereka akan siap menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan dan kesuksesan. (nm)