Wajo ( Media Center As’adiyah) – Pondok Pesantren As’adiyah merayakan Peringatan Hari Guru Nasional dengan suka cita dan antusiasme yang luar biasa pada Sabtu, 25 November 2023. Kegiatan ini tersebar di beberapa titik madrasah, termasuk MAS As’adiyah Putri Sengkang, Pendidikan Diniyah Formal Ulya As’adiyah Puteri Sengkang, MTs As’adiyah Putri, Sengkang, dan Kampus III Macanang.
Acara di MAS As’adiyah Putri Sengkang dan Pendidikan Diniyah Formal Ulya As’adiyah Puteri Sengkang dimulai dengan upacara bendera yang diselenggarakan dengan khidmat. Gurutta Dr. Drs. H. Ahmad Muktamar Badruddin, M.A, M.M., yang menjadi pembina upacara, mengambil kesempatan ini untuk menjelaskan perkembangan pendidikan di Indonesia. Upacara ini diwarnai dengan nyanyian Hymne Guru dan “Terima Kasih Guruku,” menjadi ungkapan terima kasih dan penghormatan dari para santri kepada para guru yang dengan tulus telah membimbing mereka. Semangat dan rasa terima kasih terpancar jelas dari suara penuh semangat para santri yang menyanyikan lagu tersebut.
Setelah upacara, para guru dihadiahi kado istimewa dari para santri, yang sebelumnya telah bersiap dengan penuh antusiasme. Spanduk selamat hari guru dari para santri juga menjadi kejutan lain yang menunjukkan betapa besar rasa sayang dan hormat mereka kepada guru-guru mereka. Moment ini menjadi bukti nyata akan hubungan erat antara santri dan guru.
MTs As’adiyah Putri tidak ketinggalan dalam merayakan hari guru dengan mengenakan pakaian adat yang indah. Acara pelepasan balon kemudian menambah keceriaan peringatan tersebut. Kebersamaan ini semakin mengukuhkan ikatan antara guru dan santri, menciptakan momen yang tak terlupakan.
Di Kampus III Macanang, peringatan dilakukan dengan khidmat. Para santri menyampaikan rasa terima kasih mereka dengan cara khas, yaitu dengan menyalami setiap guru mereka. Gestur ini menjadi wujud apresiasi yang tulus dari para santri terhadap guru-guru yang dengan penuh dedikasi telah membimbing dan mengajarkan mereka.
Peringatan Hari Guru Nasional di Pondok Pesantren As’adiyah momentum yang menyentuh hati, di mana rasa terima kasih dan cinta santri kepada guru tak terhingga. Tanpa tanda jasa resmi, dedikasi pahlawan tanpa tanda jasa ini menjadi benang merah yang mengikat erat komunitas pendidikan ini. Perayaan yang sarat makna ini memberikan gambaran jelas bahwa hubungan di antara mereka bukan hanya sekadar hubungan guru dan murid, tapi lebih sebagai keluarga besar yang saling mendukung dan menghargai.(nm)