Alumni Pondok Pesantren As’adiyah Menjadi Pembicara di International Conference on Studies in Education and Social Sciences (ICSES) Istanbul

Media Center As’adiyah – Nurul Izzah Subhan, salah satu alumni Pondok Pesantren As’adiyah, berhasil mencetak prestasi internasional dengan menjadi pembicara pada konferensi bergengsi, International Conference on Studies in Education and Social Sciences (ICSES) 2024, yang diselenggarakan pada 7-10 November 2024 di Istanbul, Turkiye.

Dalam kesempatan ini, salah satu paper Izzah terpilih untuk dipresentasikan bersama dengan penelitian para akademisi dan peneliti lain dari berbagai negara, termasuk Oman, Polandia, Aljazair, dan Georgia. Kehadiran para pembicara dari beragam latar belakang ini menjadi wadah pertukaran ide dan wawasan yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi penelitian inovatif di masa mendatang.

Paper yang dipresentasikan oleh Izzah berjudul “Development of Psychoeducation Module for the Prevention of Child Marriage for High School Girls in Wajo Regency (Indonesia).” Topik ini berfokus pada pengembangan modul psikoedukasi sebagai upaya pencegahan perkawinan anak di kalangan remaja putri melalui kegiatan bimbingan oleh konselor sebaya (peer counselor) di sekolah-sekolah. Izzah menjelaskan bahwa paper ini lahir dari kepedulian terhadap tingginya angka perkawinan anak di Kabupaten Wajo pada tahun 2022, yang saat itu menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Sebagai pelajar di bidang pendidikan, khususnya di ranah bimbingan dan konseling, kami merasa terpanggil untuk mengembangkan modul psikoedukasi ini. Modul ini diharapkan menjadi panduan informatif dalam mencegah perkawinan anak. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, kami terbuka untuk masukan dari berbagai pihak agar modul ini semakin optimal dan efektif ke depannya,” ujar Izzah.

Paper ini berhasil mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) setelah melalui proses seleksi dan penilaian oleh pihak LPDP. Dengan dukungan ini, Izzah berharap risetnya dapat lebih mendalam serta memiliki cakupan yang lebih luas.

Lebih lanjut, Izzah menuturkan bahwa keterlibatannya dalam ICSES 2024 bukan hanya untuk memaparkan hasil penelitiannya, namun juga sebagai ajang untuk membangun sinergi dengan peneliti lain. “Saya berharap, melalui konferensi ini, langkah-langkah yang telah kami tempuh dalam menangani isu perkawinan anak dapat diketahui lebih luas, sehingga kita bisa berkolaborasi dan bersinergi dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang pendidikan dan sosial,” ungkapnya.

Dengan keterlibatan alumni Pondok Pesantren As’adiyah dalam konferensi internasional ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pelajar Indonesia lainnya untuk terus mengembangkan kapasitas diri, khususnya dalam berkontribusi pada isu-isu sosial dan pendidikan yang berdampak luas bagi masyarakat.(nm)