Alitutuiwi angoloanna atimmu,
aja’ muammanasaiyangngi rija’e padammu rupatau,
nasaba matentui iko matti’ nareweki ja’na.
Apa’ riturungengngi ritu gau’ madecengnge riati maja’e
nade’sa nariturungeng ati madecengnge rigau maja’e.
Aga naiya tau maja’kalawing atie lettu’ rimonri ja’na
Terjemahannya : Jagalah arah hatimu; jangan menghajatkan nan buruk sesamamu manusia, sebab pasti engkau kelak akan menerima kembali akibatnya, karena terpengaruh perbuatan baik oleh hati yang buruk bukan hati yang baik terpengaruh oleh perbuatan yang buruk. Karena orang yang beritikad buruk akibatnya akan sampai pada keturunannya kelak.
Penjelasannya : Apa yang tergerak dalam hati akan tercermin pada akal. Tingkat akal turut menentukan kadar perbuatan sebagai buah dari akal. Jika gerak hati ini bersumber pada yang buruk akan menyelubungi dan menggelapkan akal dan perbuatan pun tak tentu arah. Sebaliknya perbuatan buruk tak dapat menyelubungi hati bersuluh, karena terhalau oleh sinarnya keimanan dan terangnya akal.
Bagaimana hati dan tingkah laku akan menentukan derajat manusia. Jasad akan berlaku, tetapi kebaikan dan keburukan yang ditinggalkan akan menyertai keturunannya kelak.
Sumber : Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan