Sengkang (Media Center PP As’adiyah) – Perbedaan pelaksanaan Hari Raya Lebaran Idul Adha kembali terjadi. Merangkum dari berbagai sumber perbedaan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) terjadi karena metode perhitungan kalender Hijriyah.
Muhammadiyah, berdasarkan hisab, menetapkan 1 Zulhijah 1444 H bertepatan dengan Senin, 19 Juni 2023, sehingga Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Sementara itu Pemerintah berdasarkan hasil sidang isbat menetapkan Hari Raya Kurban itu, Kamis, 29 Juni 2023
Perbedaan Hari Raya juga pernah terjadi pada masa sahabat Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, dimana dikisahkan seorang Tabi`in bernama Kuraib melakukan kunjungan ke Syam. Tak lama sampai, masuklah awal Ramadhan. Ia dan penduduk Syam melihat hilal pada hari Jumat. Setelah urusan selesai, Kuraib kembali ke Madinah. Ia sampai di Madinah pada akhir bulan Ramadhan.
“Aku melihat hilal pada malam Jumat. Kemudian aku pulang ke Madinah di akhir bulan. Maka Abdullah bin Abbas bertanya padaku: “(Aku pun menceritakan tentang hilal di Syam). Ibnu Abbas ra bertanya: “Kapan kamu melihat hilal?”. “Aku melihatnya malam Jumat,” jawab Kuraib. Ibnu Abbas bertanya lagi: “Kamu melihatnya sendiri?”. “Ya, orang-orang juga melihatnya dan mereka pun berpuasa, bahkan Mu’awiyah pun berpuasa,” jawab Kuraib. Ibnu Abbas berkata: “Tetapi kami (di Madinah) melihat hilal malam Sabtu. Dan kami akan tetap berpuasa hingga 30 hari atau kami melihat hilal”. Kuraib bertanya, “Tidakkan cukup dengan ru’yah Mu’awiyah?”. Ibnu Abbas menjawab: “Tidak, demikianlah Rasulullah SAW memerintahkan kami.” (HR. Muslim)
Keputusan Khalifah Muawiyah di Damaskus berlaku untuk wilayah Damaskus. Sedangkan untuk Madinah, penguasa setempat berhak menetapkan hari yang berbeda.
Jarak Syam dan Madinah sekitar 1.120 kilometer. Mathla’ keduanya sudah berbeda mathla’. Apalagi jika jaraknya sejauh Arab Saudi dan Indonesia. Tentunya mathla’-nya sangat ”berbeda,
Terkait dengan adanya perbedaan pelaksanaan Hari Raya tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Anre Gurutta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA saat ini berada di Mekkah Al Mukarromah, mengimbau agar kaum muslimin tetap menjaga persatuan. meski ada perbedaan Hari Raya Lebaran.
“Semoga segala rangkaian amaliah Idul Adha kita senantiasa diberikan berkah dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Hari apapun lebaran kita, mari kita tetap menjalin persatuan dan kesatuan. Kita jadikan momen ini sebagai simbol kesediaan berkorban untuk cita-cita yang besar.” pesannya (jo)