PESAN PISAH-TAMAT UNTUK PARA SANTRI
Oleh: Jamil Yunus, S.Ag., M.Pd
[Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang]
Anak-anakku para santri yang pada saatnya nanti akan meninggalkan Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang.
Kalian memang telah menyelasaikan belajar secara formal di satuan pendidikan Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang, tapi itu bukan berarti kalian telah selesai dan mengakhiri belajar.
Janganlah kalian merasa cukup dan bangga dengan predikat yang telah kalian raih. Kami [Guru dan para Pembina Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang] berharap kalian terus memotivasi diri, belajar ke jenjang pendidikan yang paling tinggi.
Perpisahan ini tidak berarti hubungan silaturrahim antara kalian dengan guru-guru kalian berhenti sampai di sini. Semoga dengan perpisahan ini semakin menguatkan hubungan emosional kalian dengan guru-guru kalian. Pesan kami, “Janganlah kalian seperti kacang, kalau sudah mendapat posisi penting, mudah lupa kulitnya”.
Do’a kami selalu mengiringi perjuangan kalian, semoga apa yang kalian cita-citakan dapat tercapai dengan baik.
Ukirlah prestasi demi prestasi. Angkatlah nama baik kalian sendiri. Harumkan nama baik orang tua kalian. Prestasi dan kesuksesan kalian tentu juga akan mengaharumkan nama baik almamater yang kita cintai ini, As’adiyah.
Sementara bagi anak-anakku yang karena sesuatu dan lain hal sehingga mungkin dengan terpaksa tidak sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kami juga berdo’a, semoga ilmu yang kalian peroleh bermanfaat adanya.
Kalian tetap harus belajar walaupun tidak secara formal. Karena ilmu Allah amatlah luas, apa yang kita peroleh dan ketahui hari ini, itu hanyalah sedikit. Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Bukankah Rasulullah saw telah memotivasi kita bahwa “belajarlah kalian sejak mulai dari ketika masih dalam kandungan sampai kalian masuk ke liang lahad”.
Sebuah kata mutiara menyatakan:
مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ
“Siapa yang berjalan pada jalannya ia akan sampai”
Anak-anakku sekalian yang saya cintai.
Camkanlah bahwa di dunia luar sana tantangan berat telah menanti kalian. Kita hidup di era global, era revolusi industri 4.0. Arus budaya begitu deras mengalir membedah dan membobol tanggul-tanggul peradaban kita.
Dalam kondisi yang semacam itu, kalian harus bijak untuk mengambil yang baik dan mencampakkan yang tidak baik. Pegang teguhlah etika dan akhlak-luhur yang pernah kalian terima di almamater kita ini, As’adiyah. Jangan membiarkan kalian terseret dan tergilas oleh arus budaya yang merusak nilai-nilai keelokan yang dijunjung tinggi oleh agama kita.
– Permohonan maaf
Selanjutnya, kepada anak-anakku semua para santri dan kepada bpk/ibu orang tua/wali santri.
Mungkin dalam benak anak-anakku semua dan bapak/ibu orang tua/wali santri, kami terkesan keras atau bahkan mungkin sampai menghukum keras yang membuat kalian kurang berkenan dan tidak ikhlas, walaupun sesungguhnya itu semua kami lakukan bukan karena ketidaksukaan atau kebencian kami terhadap kalian, tetapi pada dasarnya semua itu terjadi sebagai bukti kecintaan kami kepada kalian semua.
Namun demikian, kalaupun itu masih dianggap menyakitkan dan tidak berkenan, maka mewakili Dewan Guru bersama civitas akademik para Pembina Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang, meminta maaf pada anak-anakku sekalian dan kepada bpk/ibu orang tua/wali santri, atas segala kekhilafan dan kesalahan kami.
Orang bijak berkata:
“Beberapa anak beruntung karena dilahirkan dan hidup di tengah-tengah keluarga yang cukup materi. Sisanya beruntung karena diberi hati dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri”.
Pada dasarnya, kami berusaha ‘memberi hati dan tulang yang kuat’ untuk mereka berusaha sendiri meraih keberuntungan.
Akhirnya, dengan berat hati kami ucapkan selamat jalan wahai anak-anakku tercinta, semoga Allah Swt senantiasa membimbing dan memberkati perjalanan hidup kita semua, amin.
Wabillahit taufiq wassa’adah
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.