Media Center As’adiyah – Pondok Pesantren As’adiyah, lembaga pendidikan Islam yang tertua dan terbesar di Indonesia Timur, memiliki ciri khas pengajian halaqah yang sangat unik. As’adiyah dengan bangga memperkenalkan pendekatan pendidikan yang holistik, di mana pengajian halaqah menjadi salah satu pilar utamanya. Melalui pengalaman berharga ini, para santri tidak hanya dibina menjadi ahli agama yang kompeten, tetapi juga terlatih dalam berpikir kritis dan analitis.
Pengajian halaqah di Pondok Pesantren As’adiyah merupakan suatu tradisi yang telah diwariskan dari pendiri pondok pesantren, almarhum Anre Gurutta Asy-Syekh al-alimul Allama H. Muhammad As’ad Bin H. Abd. Rasyid.
Pengajian halaqah ini memperlihatkan kekhasan dan keunggulan As’adiyah dalam memberikan pendidikan agama kepada para santrinya. Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, para santri duduk bersama dalam lingkaran untuk mempelajari dan mendalami ajaran Islam. Tak seperti kelas formal, pengajian halaqah ini dilakukan dengan duduk bersila sambil mendengarkan penjelasan dari Gurutta.
Kitab-kitab yang dikaji dalam pengajian halaqah ini ialah Tafsir Jalalai, Shahi Bukhary, Sunan Abi Dawud, Muhazzab, Tanwir Qulub, Fathul Muin, Irsyadul Ibad, Mauizdatul Mu’minin dan Syahrul Hikam. Kitab-kitab tersebut merupakan kita yang membahas secara terperinci aspek-aspek keislaman.
Dalam pengajian halaqah ini, Gurutta akan memimpin pengajian dengan pembacaan kitab kuning yang yang telah disebutkan. Kemudian mentransformasikan isi teks yang berbahasa Arab ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh para santri.
Selanjutnya, Gurutta melanjutkan dengan tahap menjelaskan tafsir dari kitab yang sedang dibaca. Dalam tahap ini, Gurutta tidak hanya sekadar menyampaikan terjemahan harfiah, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai makna dan konteks dari setiap ayat atau bab yang dibahas dalam kitab kuning tersebut. Penjelasan yang disampaikan Gurutta tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis, dengan memberikan contoh-contoh relevan dari kehidupan sehari-hari agar pemahaman para santri semakin mendalam dan aplikatif. Pengajian halaqah ini menjadi wadah bagi para santri untuk memperluas wawasan keilmuan mereka.(nm)