Bone (Media Center PP As’adiyah) – Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang menggelar Musyawarah Kerja untuk pertama kalinya sejak terpilihnya AG. Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, MA sebagai Ketua Umum. Sabtu (25/02/23)
Musker tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Al-Iklhas Ujung Bone, Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone, secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Prof. Dr. H. M. Mahfud MD
Diawal sambutannya, AG. Prof Nasar mengatakan bahwa kegiatan Musker ini kita gelar di Al-Ikhlas Ujung Bone, selain pertimbangan teknis, disamping itu barangkali ada manfaat yang bisa kita peroleh ditempat ini, karena tidak perlu jauh-jauh kita studi banding di pulau jawa, sebab satu-satunya Pondok Pesantren yang mendapatkan sertifikat ISO di Indonesia adalah di Pesantren ini. kata Anregurutta
Alhamdulillah juga saat ini kita sedang merenovasi pembangunan di Pondok Pesantren As’adiyah Macanang, Insya Allah kita punya komitmen membangun Pesantren yang bernuansa budaya. ujarnya
Anregurutta Prof Nasar juga mengapresiasi atas kedatangan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya telah meluangkan waktu untuk hadir.
“Pada hari ini terwujud lah cita-cita kami menghadirkan salah satu tokoh bangsa meluangkan waktu menemani kita dalam rangka Musker kepengurusan baru di As’adiyah” ucap Anregurutta selaku Pimpinan Al-Iklhas Ujung Bone
Dihadapan para undangan, Ketua Umum PP As’adiyah juga menjelaskan sejarah As’adiyah yang berdiri pada tahun 1930 “Perlu kami sampaikan bahwa ternyata Pondok Pesantren As’adiyah ini adalah Pesantren terbesar didunia, jumlah cabangnya 542 di Indonesia meliputi Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, bahkan sampai diluar Negeri” ungkap Anregurutta disambut aplos
Pondok ini sangat steril, jernih dan tidak terkontaminasi dengan kepentingan, seperti kepentingan politik praktis dan kita punya komitmen untuk itu. tambahnya
Pondok Pesantren As’adiyah adalah pelopor Moderasi Beragama, tidak pernah punya musuh dan tidak pernah memusuhi orang lain, sekalipun itu berbeda agama karena warga As’adiyah sangat matang dalam konsep berbangsa dan bernegara. Jelas Gurutta
Hadir Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas) Kemenag RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, Dirjen Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel Drs. KH. Khaeroni, M.Si. Kaploda Sulsel Irjen Pol Drs. Nana Sudjana AS., M.M..
Juga tampak pada kegiatan ini, Dandim 1407 Bone Letkol. Inf. Riski Hidayat Johar, Bupati Bone Dr. H. Andi Fahsar Mahdin Padjalangi M.Si. Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si., jajaran Forkopimda Kabupaten Kota, Pengurus PP Pontren As’adiyah, Pengurus Yayasan Al-Iklhas Ujung dan tamu kehormatan lainnya. (jo)