Selasa, 10-12-2024
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Pengajian Khusus Bersama Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar: Tingkatan Ketawaan Seorang Hamba

Diterbitkan : - Kategori : Pengajian

Media Center As’adiyah – Pengajian Pengajian Khusus Bersama Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar, Anre Gurutta menjelaskan lebih dalam tentang muttaqin itu. Dalam Uraian Anre Gurutta dijelaskan bahwa muttaqin dimaknai dengan orang yang bertakwa. Takwa di sini bukannya rasa takut, akan tetapi takwa yang dimaksud di sini lebih bermakna segan dan cinta terhadap Allah SWT.

Anre Gurutta menegaskan bahwa takwa bukanlah semata rasa takut, melainkan merupakan bentuk pengabdian yang lahir dari rasa segan dan cinta kepada Allah. Dalam kaitannya dengan rasa takut, Anre Gurutta mengelompokkannya menjadi dua aspek yang berbeda. Pertama, adalah takut kepada sesama makhluk, yang mengingatkan kita untuk menjauhi yang buruk demi keselamatan diri. Kedua, adalah rasa takut kepada Allah, yang seharusnya membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Dalam pemaparannya, Anre Gurutta Prof. Nasar menjelaskan bahwa manifestasi dari ketakwaan ini tercermin dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Beliau menguraikan tingkatan-tingkatan ketakwaan, mulai dari Fasiq, yang hanya mengaku Islam namun tidak mengamalkannya, hingga tingkatan tertinggi yaitu Ahlullah. 

Pada tingkatan awal, disebutkan tentang Fasiq, yang digambarkan sebagai individu yang sekadar mengidentifikasi diri sebagai Muslim tanpa melakukan amalan yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka cenderung mengejek orang yang berpraktik agama, kurang dalam upaya memahami ajaran Islam, dan tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan yang positif dalam kehidupan spiritual mereka.

Selanjutnya, tingkatan Awwan menandai langkah menuju kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Di tingkat ini, seseorang sudah mulai melakukan ibadah dengan konsistensi dan terbuka dalam praktek keagamaannya. Mereka juga mulai aktif dalam mempelajari ajaran agama dan mengajak keluarga serta teman-teman mereka untuk beribadah. Perilaku mereka juga mulai berubah menjadi lebih etis dan saleh.

Tingkatan selanjutnya adalah Ahlul ‘Tha’ah, di mana seseorang telah mencapai kedisiplinan dalam menjalankan rangkaian ibadah. Mereka mampu mengatur waktu dengan baik sehingga ibadah mereka tidak terganggu, dan perilaku mereka semakin meningkat dalam kesalehan.

Tingkat berikutnya adalah Ahlul ‘Ibadah, di mana ibadah bukan lagi menjadi kewajiban semata, tetapi juga menjadi sumber kebahagiaan dan kesenangan. Motivasi mereka dalam beribadah sudah berubah, bukan karena takut akan siksa neraka atau demi pahala surga, melainkan karena cinta yang mendalam kepada Allah SWT.

Sementara itu, tingkatan tertinggi yang dicapai oleh seorang Mukmin adalah Ahlullah. Di tingkat ini, seseorang telah mencapai kesempurnaan dalam hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta. Mereka tidak lagi membedakan antara ibadah yang wajib dan yang sunnah, dan ibadah mereka dilandasi oleh cinta yang tulus kepada Allah SWT. Kesadaran akan diri dan ego telah sirna, dan mereka sepenuhnya terhanyut dalam cinta dan pengabdian kepada-Nya.

Pengajian ini menjadi momen bagi para peserta untuk merenungkan dan meneladani makna sejati dari takwa dalam Islam. Dengan bimbingan dan ilmu yang disampaikan oleh Anre Gurutta Prof. Nasaruddin Umar, diharapkan umat dapat menapaki jalan menuju kesempurnaan dalam beribadah dan ketaatan kepada Sang Pencipta.(nm)

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org