Pengurus Besar As’adiyah Pusat Sengkang bekerja sama dengan Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No. 2 Bontouse beserta pengurus Masjid Nurul Ikhlas gelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad Sallallahu Alayhi Wasallam dengan tema “Kita Tingkatkan Uhuwah iIlamiyah” Senin 18 April 2016 di Bontouse Kecamatan Tanasitolo.
Dalam acara tersebut turut hadir, Wakil Bupati Wajo DR. H. A. Syahrir Kube Dauda, Ketua Umum PB As’adiyah, Anggota DPRD Kab. Wajo, KM. H. Agustan Ranreng S.Ag, Camat Tanasitolo, Kepala KAU Kec. Tanasitolo, Anggota IKAKAS, segenap Pembina Pondok Pesantren As’adiyah dari berbagai tingkatan serta masyarakat bontouse kecamatan tanasitolo.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara Jamaluddin, laporan ketua panitia KM. H. M Subhan Juddah, S.Ag, M.Pdi setelah itu nasehat umum yang disampaikan oleh ketua umum pengurus besar as’adiyah Anregurutta. Prof. Dr. H. M. Rafii Yunus Martan MA. dalam nasehat, Gurutta mengungkapkan bahwa tujuan memperingati Isra’ Mi’raj adalah hanya mengkaji ulang perintah shalat. Karena shalat adalah pembeda antara muslim dan non muslim.
Acara kembali dilanjutkan dengan arahan Bapak Wakil Bupati Wajo, DR. H. Andi Syahrir Kube, SE, M.Si. dalam arahannya, selaku pemerintah melihat dengan peringatan Isra’ Mi’raj merupakan suatu Momentun untuk merefleksi dan mengoreksi diri kita, apakah kita masih mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Sunah. pemerintah kabupaten wajo mengajak semua masyarakat untuk menghindari dan mewaspadai serta memerangi faham-faham radikalisme, Terorisme, Narkotika dan obat-obat terlarang. beliu lanjut mengatakan bahwa “Bagi saudara yang merupakan pengguna narkoba dan mau berobat atau direhabilitasi, Silahkan berobat dan saya akan menjamin bahwa anda tidak akan diproses secara hukum. Namun bila anda tertangkap tangan, maka saya angkat tangan dan tak lagi menjamin anda (ungkap beliau)
Dalam hikmah Isra’ Mi’raj pada kesempatan ini dibawahkan oleh Gurutta DR. KH. Baharuddin HS, MA. (Ketua MUI Kota Makassar) tujuan utama Isra’ Mi’raj adalah,
1) Untuk menghibur Nabi yang sedang berduka
2) Yang paling penting adalah untuk menerima kewajiban shalat.
Macam manusia dalam melaksanakan shalat,
1) Karena Dipaksa-Paksa Atau Terpaksa
2) Karena Menyadari Shalat Adalah Kewajiban
3) Karena Menganggap Sebagai Kebutuhan 4) Karena Merasa Shalat Adalah Nikmat Dan Kelezatan. Semua Ibadah Untuk Menjadi Lezat Haruslah Disertai Keikhlasan.
(Muhammad Taufik)