Kamis, 17-04-2025
  • Selamat datang di situs Pondok Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang | Telah dibuka Pendafatan Santri Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk info selengkapnya silahkan visit psb.asadiyahpusat.org

Hikmah Halal Bilalal Menteri Agama Tekankan Kerukunan Terhadap Lingkungan

Diterbitkan : - Kategori : Uncategorized

Media Center — Dalam momentum Halalbihalal yang berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah, Macanang, Menteri Agama Republik Indonesia, Anre Gurutta Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, mengangkat tema penting mengenai kerukunan manusia dengan alam sebagai bagian dari trilogi kerukunan.

Dalam tausiyahnya, Anregurutta menyampaikan bahwa kerukunan tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia dan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup hubungan dengan lingkungan atau alam semesta. Anregurutta menekankan bahwa manusia wajib tunduk pada hukum-hukum alam atau yang disebut sebagai hukum takwini.

“Alam berasal dari kata ‘alimah yang berarti mengetahui. Artinya, alam adalah sesuatu yang dengannya kita mengetahui sesuatu yang lain, dan dalam konteks ini, alam menjadi sarana untuk mengenal Allah SWT,” terang Anregurutta.

Menurut Anregurutta, alam tidak bisa dipisahkan dari Tuhan. Mengenal alam tanpa mengaitkannya dengan Sang Pencipta adalah kekeliruan besar, karena sejatinya alam adalah tanda dan lambang keberadaan Allah SWT. Anregurutta menyebut bahwa semua hal yang bukan Tuhan termasuk dalam kategori alam, baik itu alam nyata (syahadah) maupun alam gaib.

Dalam penjelasannya, Anregurutta juga mengulas pentingnya pendekatan spiritual dan emosional dalam menjalin hubungan dengan alam. Anregurutta mendorong pemanfaatan otak kanan—yang berkaitan dengan rasa dan intuisi—untuk membangun kedekatan dengan alam.

“Alam itu hidup dan senantiasa berdzikir kepada Allah. Kita bisa terhubung secara telepatis dengan alam jika kita peka secara batiniah. Bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa daun-daun dapat memancarkan getaran yang terdengar seperti tasbih,” ujarnya.

Anregurutta juga mengisahkan sebuah hadis ketika Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepada para sahabat bahwa butiran pasir pun bertasbih. Suara tersebut awalnya tidak terdengar, namun saat ditempelkan ke telinga, terdengar suara seperti dengungan lebah, yang menurut Nabi adalah suara pasir yang sedang bertasbih.

Lebih lanjut, Anregurutta menyinggung kondisi bangsa Indonesia yang dikenal sebagai negara ramah dan menjunjung tinggi nilai silaturahmi. Namun, Anregurutta menyayangkan bahwa bentuk silaturahmi tersebut belum menyentuh aspek hubungan dengan alam.

“Silaturahmi kita dengan sesama manusia sudah baik, tapi silaturahmi kita dengan alam masih sangat kurang. Padahal, jika kita tidak pandai bersahabat dengan alam, kiamat bisa dipercepat. Sebaliknya, jika kita mampu menjalin hubungan baik dengan alam, maka kiamat bisa ditunda,” tegas Anregurutta.

Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan sekadar isu ekologis, melainkan juga bagian dari tanggung jawab spiritual dan moral manusia sebagai khalifah di muka bumi. Menteri Agama pun mengajak seluruh masyarakat untuk kembali mempererat hubungan harmonis dengan alam sebagai bentuk ibadah dan wujud kerukunan sejati.(nm)

Pengumuman

Agenda

Pondok Pesantren As’adiyah

JL. Masjid Raya No. 100 Sengkang 90941, Sulawesi Selatan Kab. Wajo, Indonesia

0853 3344 4993

info@asadiyahpusat.org

www.asadiyahpusat.org